Selasa, 24 Maret 2015

Misteri Dibalik Tewasnya 75 Juta Orang Eropa

Dinaungi oleh kepercayaan mistis, kaum terpelajar di Paris, Prancis, meyakini bahwa Wabah Hitam (Black Death) diciptakan pada tanggal 20 Maret 1345. Mereka sebutkan, wabah yang memakan korban 25 juta orang ini berasal dari "konjungsi rangkap tiga dari Saturunus, Jupiter, dan Mars di tingkat ke-40 dari Aquarius". Banyak jawaban putus asa mengingat Wabah Hitam memakan korban mulai dari Asia, Timur Tengah, hingga Eropa. Tingkat kematian wabah ini mencapai angka 95 persen.

Sampai dengan detik ini, ketika anda membaca issue ini, kabar ini masih menjadi misteri, bahkan dianggap sebagai kabar isapan jempol belaka, entah apakah ada hal yang sengaja ditutup-tutupi agar tidak membuat panik umat manusia atau apa, tapi hal ini sangat menarik apabila kita kaji kembali tentang fenomena 'Black Death' disebut juga Wabah Hitam.

1. Kalau Bukan Karena Wabah? Lalu Apa?

Maut Hitam, disebut juga Wabah Hitam, adalah suatu pandemi hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 (1347 – 1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi pula epidemi pada sebagian besar Asia dan Timur Tengah, yang menunjukkan bahwa peristiwa di Eropa sebenarnya merupakan bagian dari pandemi multi-regional. Jika termasuk Timur Tengah, India, dan Tiongkok, Maut Hitam telah merenggut sedikitnya 75 juta nyawa.

Banyak yang percaya ini bukan ulah penyakit!

Sebenarnya sebuah wabah secara normal tidak mungkin bisa merenggut nyawa yang begitu besar, bahkan sampai dua pertiga populasi Eropa. Banyak pengamat independen percaya bahwa hal ini bukan akibat penyakit, tapi semacam perburuan yang dilakukan spesies lain kepada manusia, atau justru sebaliknya, hal ini diperkuat dengan bukti fosil tulang pada bulan Maret 2009 sebuah kerangka perempuan dengan batu bata di mulutnya ditemukan di Venice, Italia.


Kerangka dengan batu bata di mulutnya, ditemukan di pemakaman di dekat Venice, Italia.

2. Lalu apa hubungannya 'Black Death' dengan Penemuan kerangka tersebut?

Lebih lanjut diungkapkan bahwa Matteo Borrini dari Universitas Florence menemukan kerangka itu dalam penggaliannya pada kuburan massal korban wabah dari abad ke-16. Para arkeolog mengatakan bahwa ini adalah ritual pembunuhan vampir.

3. Apakah Penemuan Ini Menjadi Kunci Membuka Misteri Enam Abad!


Arkeolog kepala Jay Carver mengatakan temuan itu memecahkan misteri berusia 660 tahun.

"Temuan ini adalah langkah besar yang penting dalam mendokumentasikan dan memahami pandemi paling mematikan di Eropa," kata dia.

"Penggalian lebih lanjut akan dilakukan untuk melihat apakah kami bisa menemukan kuburan massal yang lebih besar."

4. Kalau Bukan Ulah Penyakit, Yahudi & Gipsi? Kematian Sebanyak 75 Juta Jiwa Ulah Siapa?



Banyak yang percaya bahwa 'Black Death' disebabkan oleh ulah Vampir, jenis missing link dari manusia yang justru menjadikan manusia sebagai santapannya, perburuan dilakukan seantero Eropa, tidak pandang bulu.

Satu demi satu kematian penduduk Eropa terus berjatuhan, karena pada saat itu manusia belum bisa mengetahui dengan pasti penyebab kematian ini, sehingga memberi pukulan serius terhadap Gereja Katolik Roma, institusi keagamaan paling berpengaruh pada saat itu, serta mengakibatkan perburuan dan pembunuhan terhadap kaum minoritas, seperti Yahudi dan Gipsi.

Pembunuhan Massal

Pada waktu itu banyak menyalahkan kaum minoritas seperti gipsi dan Yahudi sebagai penyebab Wabah Hitam. 2 kaum ini sering dituduh sebagai penyebab wabah untuk menghancurkan umat Kristen, meskipun orang-orang Yahudi dan gipsi bisa jadi juga terinfeksi. Setelah disiksa, beberapa orang Yahudi mengaku bahwa mereka meracuni sumur dan sumber air lainnya, menciptakan wabah. Akibatnya, orang-orang Yahudi diusir atau dibunuh.

Sebagai akibat pengakuan paksa, seluruh penduduk Yahudi dari Strassburg, Jerman, diberi pilihan untuk masuk agama Kristen atau dibakar pada deretan tonggak pada balkon di tanah pemakaman kota. Sekitar 2.000 orang Yahudi tewas.

5. Merembet Sampai Ke London!


Ketakutan yang ditakuti raja-raja Inggris pun akhirnya terjadi, kematian-kematian misterius terus terjadi hingga puncaknya pada abad ke 16, London yang dulu dikenal sebagai kota termodern pada saat itu, harus hancur ditengah lautan api, untuk menghindari kematian-kematian yang misterius tersebut.

Ketika populasi berkurang dan masyarakat hancur, aturan lama diabaikan. Gereja Katolik kehilangan pengaruh dan menciptakan benih yang memunculkan Protestantisme.

Hingga saat ini 'Black Death' menyisahkan misteri, apakah karena penyakit, kesenjangan antar agama, atau vampir?

Jika memang ulah vampir, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah "kita yang diburu atau kita yang membasmi?"

Silahkan anda pikirkan sendiri...

Last edited by pepes; 23 March 2015 at 16:10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar