Kamis, 25 Juni 2015

Alasan Kenapa Tak Ada Angka 13 Di Lift!


Pernahkah kamu perhatikan maraknya menghindari pemakaian angka 13 pada beberapa hal?. Seperti pada elevator atau lift, kursi pesawat terbang, maupun nomor rumah. Juga beberapa hotel yang mengganti kamar 13 menjadi 12b dan langsung melanjutkan dengan nomor 14.

Apa salah angka 13? Mengapa banyak yang menjauhinya?
Quote:
Sebagian orang yang menihilkan angka 13 ini disebabkan oleh triskaidekafobia, yaitu ketakutan terhadap segala sesuatu yang berbau angka 13. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yaitu tris (yang berarti 3), deka (berarti 10), dan phobia (ketakutan berlebihan).
Orang-orang yang mengidap gejala ini tidak hanya merasa tidak nyaman, namun juga memiliki kecemasan yang akut ketika berhadapan dengan angka 13. Mereka tak jarang mengalami mual, muntah, susah napas, detak jantung melambat, berkeringat dan mengalami kepanikan.

Sebagian lagi disebabkan takhayul bahwa 13 adalah angka sial.
Namun mereka melakukannya tanpa dasar. Ada beberapa versi yang mendasari takhayul ini, dikutip dari berbagai sumber.

1. Kode Hammurabi

Ketakutan terhadap angka 13 berawal dari Legenda The Code of Hammurabi, yang merupakan kode kuno berbahasa mesopotamia tentang hukum Babilonia. Konon, kode berisi hukum yang diberlakukan pada masa Raja Babilonia ke-6 yang ditulis pada batu dan tanah liat seukuran manusia ini merupakan prasasti tertua di dunia dan berukuran sangat panjang.

Diceritakan, penulis kode tersebut melewatkan nomor 13 pada daftar hukum yang ditulisnya sehingga hukum nomor 13 tersebut tidak dinomori. Kemudian ketakutan akan angka 13 muncul dan dianggap buruk di beberapa agama terdahulu.

2. Dewa ke-13 kaum Nordik

Awalnya, dipercaya bahwa kaum Nordik (Norse) yaitu kepercayaan yang sempat berkembang di masyarakat Jerman Utara, memiliki 12 dewa yang baik-baik. Misalnya, Thor yang melindungi kaumnya dengan palunya, Odin yang memberi pengetahuan, Njörðr yang memberi kekayaan dan tempat tinggal, Freyr yang memadukan cuaca dan pertanian untuk kemakmuran.

Namun kemudian, beberapa menyebutkan bahwa Loki Laufeyjarson adalah dewa ke-13 kaum Nordik. Loki bukan termasuk dewa karena dia merupakan keturunan Jotun (raksasa). Dia bisa diangkat menjadi dewa disebabkan kedekatannya dengan pemimpin para dewa, Odin. Loki digambarkan suka mengacau dan bertipu muslihat. Loki juga adalah dewa yang menggunakan kecerdikannya untuk memperdaya Hodhr, saudara Balder yang buta untuk membunuh Balder.

3. Jumat 13

Jumat 13 (Friday the 13th) menjadi salah satu kepercayaan berawal dari kematian komposer terkenal Italia Gioachino Rossini. Rossini yang mempercayai Jumat tanggal 13 merupakan hari sial, ternyata meninggal pada hari yang ditakutkan tersebut, yaitu Jumat, 13 November 1869.

Bahkan setelah adanya film Friday the 13th, masyarakat memilih berdiam diri di rumah dan berupaya sebisa mungkin menjauhi pertemuan dengan orang lain. Mereka menganggap akan ada karma dari alam.

4. Posisi ke-13 Perjamuan Terakhir Yesus

Perjamuan terakhir (The Last Supper) merupakan makan malam terakhir Yesus bersama 12 muridnya sebelum kematiannya. Posisi ke-13 yang dimaksud yaitu Yudas Iskariot. Angka 13 ini jika Yesus juga ikut dihitung. Yudas dikenal sebagai pengkhianat karena telah menjual Yesus demi mendapatkan uang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar